Senin, 12 November 2012

penyebab "Kanker Serviks"


Kanker serviks

Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.
Apa penyebabnya?????
Ø  kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
Ø  Selain itu Kanker Serviks disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
Ø  para peneliti telah mengenali sejumlah faktor lain yang penting bagi penyebab kanker serviks. Di antaranya adalah indikator dari aktivitas seksual, termasuk jumlah jumlah pasangan seksual, umur saat melakukan seksual pertama kali, berapa kali sudah hamil, dan sejarah penyakit menular seksual.
Ø  Faktor-faktor penyebab lain yang dikenali termasuk merokok, terpapar pada diethylstilbestrol sewaktu ibu Anda mengandung Anda, dan terifeksi human immunodeficiency virus (HIV). Akhirnya, pihak yang beresiko terpapar penyakit kanker serviks adalah perempuan yang sudah aktif secara seksual dan berusia lanjut.
bahwa kanker serviks (kanker leher rahim) adalah kanker penyebab kematian terbanyak pada wanita Indonesia dan diperkirakan terjadi 200.000 kasus baru di dunia setiap tahun (Report of WHO Consultation, 2002). Sekitar 99.7% kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi HPV.
Lalu apa gejala kanker serviks ?
gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
  • Pendarahan tidak normal, yang bisa berupa pendarahan sesudah berhubungan intim, pendarahan abnormal di luar waktu haid, dan pendarahan sesudah menopause
  • Keluar cairan berwarna kekuningan dan berbau dari vagina
  • Sakit atau nyeri pada pinggul dan kaki
 Penularannya kanker serviks
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dengan cara
Ø  transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.
Oleh karena itu penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit
Bagaimana cara  mencegah kanker serviks?
upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
§  tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
§  rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
§  dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
§  dan tentunya memelihara kesehatan tubuh
Cara Mendeteksi Kanker
Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:
Ø  IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
Ø  Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
Ø  Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.
Ø  Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.


1 komentar:

  1. Sure Tips Daily Football Predictions for Today クイーンカジノ クイーンカジノ 1XBET 1XBET 459Odds Shark Baseball Odds

    BalasHapus