Sabtu, 10 November 2012

'Kehamilan Ganda/Gemeli'


Kehamilan Ganda/ Gemeli

Kehamilan ganda atau hamil kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih. . Kehamilan ganda terjadi apabila dua atau lebih ovum dilepaskan dan dibuahi atau apabila satu ovum yang dibuahi membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama pada stadium massa sel dalam atau lebih awal.
Etiologi
a.       Faktor yang mempengaruhi kehamilan ganda adalah bangsa, umur dan paritas yang mempengaruhi kehamilan kembar 2 telur
b.      Faktor obat- obatan induksi ovulasi
c.       Faktor keturunan
d.      Faktor yang lain belum diketahui
Jenis- jenis kehamilan ganda
1.      Kehamilan monozigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari satu ovum yang dibuahi dam membelah secara dini dengan membentuk 2 embrio yang sama. Kehamilan ini disebut juga hamil kembar identik atau homolog/ uniovuler  karena berasal dari satu ovum.
Partofisiologi
Sel telur yang telah dibuahi akan membelah diri menjadi 2 bagian yang masing-masing akan tumbuh menjadi janin. Akan terjadi hambatan pada masa dini konsepsi, sehingga tidak semua bagian akan terus membelah diri.
Ciri- ciri
a.       Jenis kelamin sama
b.      Rupanya sama (seperti bayangan cermin)
c.       Kelainan mental dan fisik terdapat bersamaan
d.      Mempunyai golongan darah, cap kaki dan cap tangan yang sama
e.       Biasanya (sering ) plasenta 1,korion 2, amnion 2 atau terkadang (jarang) plasenta 1, korion 1, amnion 1
2.      Kehamilan dizigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari 2 telur atau lebih yang telah  dibuahi. Kehamilan ini disebut juga kehamilan fraternal, heterolog atau biovular.
Partofisiologi
Matangnya dua telur atau lebih folikel de graaf atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam 1 folikel yang masing- masing dibuahi oleh sperma yang berbeda.

Ciri- ciri
a.       Jenis kelamin bisa sama atau berbeda
b.      Rupa mirip seperti kakak adik
c.       Golongan darah berbeda
d.      Cap tangan dan kaki tidak sama
e.       Biasanya (sering) plasenta 2, korion 2,amnion 2
Kejadian kehamilan ganda
1.      Superfekundasi
Terjadinya kehamilan 2 telur dengan ovulasi yang bersamaan, tetapi konsepsi terjadi pada waktu hamper bersamaan melalui hubungan seks yang berdekatan waktunya.
2.      Superfetasi
Kehamilan kedua terjadi beberapa minggu sampai beberapa bulan setelah kehamilan pertama.

Diagnosa kehamilan ganda
1.      Anamnesis
Ø  Riwayat gemeli dalam keluarga
Ø  Kehamilan sekarang lebih besar dari sebelumnya
Ø  Pergerakan lebih banyak
Ø  Keluhan subyektif bertambah: mual muntah berlebih, perasaan berat, sesak nafas edema dll.
2.      Pemeriksaan fisik
Ø  Besarnya uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan
Ø  Uterus cepat membesar pada pemeriksaan berulang
Ø  Penambahan BB menyolok (bukan karena obesitas/edema)
Ø  Teraba banyak bagian kecil
Ø  Teraba 2 ballotement
Ø  Teraba 2 bagian besar yang berdekatan
3.      Diagnosis pasti
a.       Pemeriksaan luar
Ø  Teraba 2 kepala, 2 bokong, 1 atau 2 punggung
Ø  Terdengar 2 DJJ yang berjauhan dan frekuensinya berbeda
b.      USG
Ø  Nampak 2 janin atau dua denyut jantung yang berdenyut  yang telah dapat ditentukan pada Trimester 1
c.       Rontgen foto abdomen
Ø  Tampak gambaran 2 janin

Diagnosis Banding
1.      Hidramnion
2.      Janin Besar
3.      Hamil dengan moima atau kista
4.      Hydrops fetalis
Komplikasi kehamilan ganda
1.      Trimester 1
·         Anemi
·         Emesis- hiperemesis gravidarum
·         Abortus
2.      Trimester 3
·         Prematuritas
·         Pre eklamsia- eklamsia
·         Hidramnion
3.      Inpartu
·         Kelainan letak
·         Plasenta previa
·         Inersia uteri
·         Ketuban pecah dini pada pembukaan awal
·         Solusio plasenta
·         Persalinan dengan tindakan operasi
4.      Post partum
·         Atonia uteri
·         Perdarahan post partum
·         Retensio plasenta
Penatalaksanaan
1.      Penatalaksanaan dalam kehamilan
a.       ANC lebih sering (uk >32 minggu  ANC 1 minggu sekali)
b.      Istirahat baring lebih banyak (uk >30 mggu tidak boleh coitus& jalan jauh)
c.       Diet protein tinggi
d.      Sulfas ferrous 3x100 mg/hari & asam folat 1 mg/hari
e.       Serial USG setiap 3 atau  4 minggu
2.      Penatalaksaan dalam Persalinan
Ø  Pesiapan
1.      Persiapan untuk resusitasi neonatus bayi premature
2.      Persiapan darah 500 ml
3.      Infus RL 20-30 tts/mnt
Ø  Kala II
Setelah bayi pertama lahir, segera dilakukan pemeriksaan luar dan vaginal untuk mengetahui letak dan keadan janin kedua. Bila janin dalam letak memanjang, selaput ketuban dipecahkan dan air ketuban dialirkan perlahan-lahan untuk menghindarkan prolapsus funikulli. Penderita dianjurkan meneran atau dilakukan tekanan terkendali pada fundus uteri, agar bagian janin masuk dalam panggul. Janin kedua turun dengan cepat sampai kedasar panggul dan lahir spontan karena jalan lahir telah dilalui anak pertama.
Ø  Bila janin kedua dalam letak lintang denyut jantung janin tidak teratur, terjadi prolapsus funikulli atau solusio plasenta, atau bila persalinan spontan tidak terjadi dalam 15 menit, maka janin perlu dilakirkan dengan obstetrik karena resiko akan meningkat dengan meningkatnya waktu. Dalam letak lintang dicoba untuk mengadakan versiluar dan bila tidak berhasil maka segera  disuntdilakukan versi ekstraksi tanpa narkosis. Pada janin dalam letak memanjang dapat dilakukan ekstraksi cunam pada letak kepala dan ekstraksi kaki pada letak sungsang. SC dilakukan atas indikasi janin pertama dalam letak lintang, prolapsus funikuli, plasenta previa. Bila terjadi interloking, bila keadaan tidak bisa dilepaskan dilakukan dekapitasi atau SC menurut keadaan janin.
Ø  Kala III
a.       Setelah anak kedua lahir  berikan oksitosi 10 IU secara IM dan tetes pitosin
b.      Setelah plasenta lahir berikan methilergometrin 0,2 mg IM
Ø  Kala IV
a.       Harus diawasi lebih cermat dan lama
b.      Tetes pitosi diteruskan sampai 5 jam post partum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar