Jumat, 19 Oktober 2012

"Apa itu dismenorea(Nyeri Haid)"

 Dismenorea

1. Pengertian
Dismenorea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, berupa rasa tidak enak diperut bagian bawah dan seringkali diiringi dengan rasa mual. Dismenorea atau nyeri haid mungkin merupakan suatu gejala yang paling sering menyebabkan wanita-wanita mudah pergi ke dokter untuk konsultasi dan pengobatan. Karena gangguan ini sifatnya subyektif, walaupun frekuensi dismenorea cukup tinggi dan penyakit ini sudah lama dikenal, namun sampai sekarang patogenesisnya belum dapat dipecahkan dengan memuaskan.
2.      Etiologi / Penyebab
Penyebab dismenorea :        
a.       Faktor Kejiwaan
Pada gadis-gadis secara emosional tidak stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah timbul dismenorea.
b.      Faktor Konsultasi
    Faktor ini yang erat hubungannya dengan faktor diatas dapat juga menurunkan ketahanan terhadap rasa nyeri. Faktor-faktor seperti anemia, penyakit menahun dan sebagainya dapat mempengaruhi timbulnya dismenorea.
c.       Faktor Obstruksi Kanalis Servikalis
Pada wanita dengan uterus dalam hiperantefleksi mungkin dapat terjadi stenosis kanalis servikalis, akan tetapi hal ini sering dianggap sebagai faktor yang penting penyebab dismenorea.
d.      Faktor Endokrin
Pada umumnya ada gangguan bahwa kejang yang terjadi pada dismenorea primer disebabkan oleh kontraksi uterus yang berlebihan.
e.       Faktor-Faktor Alergi
Teori ini dikemukakan setelah memperhatikan adanya asosiasi antara dismenorea dengan urtikaria, migraine atau asma bronkhiale. Smith menduga bahwa sebab alergi adalah toksin haid.
3.      Gejala-Gejala
Dismenorea dimulai beberapa jam sebelumnya atau segera setelah permulaan haid dan biasanya berlangsung 48 – 72 jam. Nyeri diuraikan sebagai mirip kejang dan biasanya paling kuat pada perut bawah dapat menyebar ke punggung / paha sebelah dalam, dengan gejala yang menyertainya adalah :
a.       Mual dan muntah-muntah.
b.      Rasa lelah.
c.       Diare.
d.      Nyeri pinggang bawah.
e.       Nyeri kepala.


4.      Klasifikasi
a.       Disminorea primer
Tidak terdapat kelainan organ dimana rahim dalam batas normal
·         Usia lebih muda
·         Kelainan pelvis (-)
·         Disebabkan kelainan intrinsik uterus
·         Nyeri timbul mendahului haid dan meningkat pada hari pertama dan kedua
·         Timbul setelah haid teratur
·         Terjadi sejak menarche (usia 15-25 tahun)
·         Respon terhadap pengobatan medikamentosa (+)
·         Sering disertai mual dan muntah
b.      Disminorea sekunder
Bila terdapat kelainan organik seperti mioma polip, endometrial dan endometriosis.
·         Usia lebih tua
·         Timbul setelah 2 tahun haid teratur
·         Tidak berhubungan siklus dengan paritas
·         Nyeri terus- menerus
·         Berhubungan dengan kelainan pelvik
·         Perlu tindakan operatif
·         Jarang mual atau muntah

5.      Penatalaksanaan
a.       Penerangan dan Nasehat
Menjelaskan kepada penderita bahwa dismenorea adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan dan harus memberikan  penjelasan mengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan dan lingkungan penderita.
b.      Pemberian obat Analgesik
Obat analgesik yang diberikan adalah preparat kombinasi aspirin, fenasetin dan kafein, obat-obata paten yang beredar dipasarkan antara lain novalgin, ponstan, acet aminophen.
c.       Terapi Hormonal
Tujuan terapi ini ialah menekan ovulasi, tindakan ini bersifat sementara dengan maksud untuk membuktikkan benar-benar terjadi gangguan dismenorea.


DAFTAR PUSTAKA

Hanifa Winkjosastro, Ilmu Kebidanan, Edisi 3, Cetakan 3, Yayasan Bina Pustaka, Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 2002.

Manuaba, Ida Bagus Gde, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Cetakan I, EGC, Jakarta, 1998.

Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo, Ilmu Kandungan, EGC, Jakarta, 1998.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar