Rabu, 18 Juni 2014

Perbedaan berat badan bayi usia 6-7 bulan berdasarkan asupan



Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudi Waluyo
Program Studi DIV Kebidanan
Skripsi, November 2013
Eka Dewi Astuti
030112a022
Perbedaan Berat Badan Bayi Usia 6-7 Bulan Berdasarkan Asupan di Wilayah Kerja Puskesmas Bulu Kabupaten Rembang
(xvi + 57 halaman +12 tabel + 2 gambar + 11 lampiran)

ABSTRAK
Berat badan merupakan ukuran antropometri terpenting, dipakai setiap kesempatan pemeriksaan kesehatan anak pada semua kelompok umur. Masa bayi dimulai dari usia 0-12 bulan ditandai dengan perubahan dan perubahan fisik disertai perubahan kebutuhan zat gizi. Tujuan penelitian untuk mengetahui Perbedaan Berat Badan Bayi Usia 6-7 Bulan Berdasarkan Asupan di Wilayah kerja puskesmas Bulu Kabupaten Rembang.
Metode Penelitian Jenis penelitian Analitik Komparatif, pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian ini bayi usia 6-7 bulan 60 responden,  tehnik sampling menggunakan sampling jenuh sebanyak 60 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan buku KMS. Analisa data menggunakan uji One Way Anova dilanjutkan dengan uji Post Hoc Test.
Hasil Penelitian kelompok ASI Eksklusif 19 bayi rata-rata berat badan 8,38 kg, kelompok susu formula 17 bayi rata-rata berat badan  8,70 kg, kelompok ASI, susu formula dan MP-ASI 24 bayi rata-rata berat badan 8,68 kg. Hasil uji Anova diperoleh p-value 0,031< α (0,05), maka Ho ditolak. Selanjutnya  dilakukan uji Post Hoc test menggunakan  LSD dengan hasil asupan ASI Eksklusif dengan Susu Formula p-value 0,021< α (0,05), ASI Eksklusif dengan ASI, Sufor, MP-ASI p-value 0,021< α (0,05), dan Susu Formula dengan ASI, Sufor, MP-ASI p-value 0,844>α (0,05).
Kesimpulan ada perbedaan berat badan bayi usia 6-7 bulan berdasarkan asupan. Kelompok asupan  ASI Eksklusif dengan Susu formula dan asupan ASI Eksklusif dengan ASI, Sufor, MP-ASI menunjukkan ada perbedaan  signifikan.
Kata Kunci          : Asupan, Berat badan bayi
Kepustakaan        : 33 Pustaka (2002- 20013)

Kamis, 20 Desember 2012

Dampak Kehamilan remaja diluar nikah


Kehamilan Remaja Di Luar Nikah



 Masalah-masalah yang yang sering dihadapi remaja antara lain sebagai berikut:

1.         Kurangnya kasih sayang orang tua
2.       Kurangnya pengawasan dari orang tua terhadap anak
3.         Pergaulan dengan teman-teman yang tidak sebaya
4.         Peran dari perkembangan IPTEK yang berdampak negative
5.         Tidak adanya media penyalur bakat dan hobinnya
6.         Dasar-dasar agama yang kurang
7.         Tidak ada bimbingan kepribadian di lingkungan sekolah atau kampus
8.         Kebebasan yang berlebihan
9.         Asosiasi dengan pasangan yang menyimpang

Berbagai perilaku seksual pada remaja yang belum saatnya untuk melakukan hubungan seksual secara wajar antara lain dikenal sebagai :
a.       Masturbasi atau onani yaitu suatu kebiasaan buruk berupa manipulasi terhadap alat genital dalam rangka menyalurkan hasrat seksual untuk pemenuhan kenikmatan yang seringkali menimbulkan goncangan pribadi dan emosi.
b.      Berpacaran dengan berbagai perilaku seksual yang ringan seperti sentuhan, pegangan tangan sampai pada ciuman dan sentuhan-sentuhan seks yang pada dasarnya adalah keinginan untuk menikmati dan memuaskan dorongan seksual.
c.       Berbagai kegiatan yang mengarah pada pemuasan dorongan seksual yang pada dasarnya menunjukan tidak berhasilnya seseorang dalam mengendalikannya atau kegagalan untuk mengalihkan dorongan tersebut ke kegiatan lain yang sebenarnya masih dapat dikerjakan.
d.      Dorongan atau hasrat untuk melakukan hubungan seksual selalu muncul pada remaja, oleh karena itu bila tidak ada penyaluran yang sesuai (menikah) maka harus dilakukan usaha untuk memberi pengertian dan pengetahuan mengenai hal tersebut.

Senin, 17 Desember 2012

Kontrasepsi sederhana dengan alat (kondom pria)


1.      METODE KONTRASEPSI SEDERHANA DENGAN ALAT
                         Mekanis (Barrier)
   Kondom Pria




Dasar :
Menghalangi masuknya spermatozoa ke dalam traktus genetalia interna wanita

Keuntungan Kondom
1.      Mencegah kehamilan
2.      Member perlindungan terhadap penyakit menular seksual
3.      Dapat diandalkan
4.      Relatif murah
5.      Sederhana, ringan, disposable
6.      Tidak memerlukan pemeriksaan medis
7.      Reversible
8.      Pria ikut secara aktif dalam program KB
Kerugian
1.      Angka kegagalan relative tinggi
2.      Perlu menghentikan sementara aktivitas dan spontanitas hubungan seks guna memasang kondom
3.      Perlu dipakai secara konsisten, hati- hati dan terus menerus pada setiap senggama

Senin, 12 November 2012

penyebab "Kanker Serviks"


Kanker serviks

Kanker serviks adalah penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan liang senggama wanita (vagina).Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh penderita.
Apa penyebabnya?????
Ø  kanker serviks disebabkan oleh virus HPV (Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
Ø  Selain itu Kanker Serviks disebabkan oleh virus HPV, sel-sel abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
Ø  para peneliti telah mengenali sejumlah faktor lain yang penting bagi penyebab kanker serviks. Di antaranya adalah indikator dari aktivitas seksual, termasuk jumlah jumlah pasangan seksual, umur saat melakukan seksual pertama kali, berapa kali sudah hamil, dan sejarah penyakit menular seksual.
Ø  Faktor-faktor penyebab lain yang dikenali termasuk merokok, terpapar pada diethylstilbestrol sewaktu ibu Anda mengandung Anda, dan terifeksi human immunodeficiency virus (HIV). Akhirnya, pihak yang beresiko terpapar penyakit kanker serviks adalah perempuan yang sudah aktif secara seksual dan berusia lanjut.
bahwa kanker serviks (kanker leher rahim) adalah kanker penyebab kematian terbanyak pada wanita Indonesia dan diperkirakan terjadi 200.000 kasus baru di dunia setiap tahun (Report of WHO Consultation, 2002). Sekitar 99.7% kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi HPV.
Lalu apa gejala kanker serviks ?
gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
  • Pendarahan tidak normal, yang bisa berupa pendarahan sesudah berhubungan intim, pendarahan abnormal di luar waktu haid, dan pendarahan sesudah menopause
  • Keluar cairan berwarna kekuningan dan berbau dari vagina
  • Sakit atau nyeri pada pinggul dan kaki
 Penularannya kanker serviks
Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dengan cara
Ø  transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital, maupun secara manual ke genital.
Oleh karena itu penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit
Bagaimana cara  mencegah kanker serviks?
upaya pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
§  tidak berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
§  rajin melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara seksual
§  dan melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
§  dan tentunya memelihara kesehatan tubuh
Cara Mendeteksi Kanker
Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:
Ø  IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
Ø  Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.
Ø  Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.
Ø  Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.


Sabtu, 10 November 2012

'Kehamilan Ganda/Gemeli'


Kehamilan Ganda/ Gemeli

Kehamilan ganda atau hamil kembar adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih. . Kehamilan ganda terjadi apabila dua atau lebih ovum dilepaskan dan dibuahi atau apabila satu ovum yang dibuahi membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama pada stadium massa sel dalam atau lebih awal.
Etiologi
a.       Faktor yang mempengaruhi kehamilan ganda adalah bangsa, umur dan paritas yang mempengaruhi kehamilan kembar 2 telur
b.      Faktor obat- obatan induksi ovulasi
c.       Faktor keturunan
d.      Faktor yang lain belum diketahui
Jenis- jenis kehamilan ganda
1.      Kehamilan monozigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari satu ovum yang dibuahi dam membelah secara dini dengan membentuk 2 embrio yang sama. Kehamilan ini disebut juga hamil kembar identik atau homolog/ uniovuler  karena berasal dari satu ovum.
Partofisiologi
Sel telur yang telah dibuahi akan membelah diri menjadi 2 bagian yang masing-masing akan tumbuh menjadi janin. Akan terjadi hambatan pada masa dini konsepsi, sehingga tidak semua bagian akan terus membelah diri.
Ciri- ciri
a.       Jenis kelamin sama
b.      Rupanya sama (seperti bayangan cermin)
c.       Kelainan mental dan fisik terdapat bersamaan
d.      Mempunyai golongan darah, cap kaki dan cap tangan yang sama
e.       Biasanya (sering ) plasenta 1,korion 2, amnion 2 atau terkadang (jarang) plasenta 1, korion 1, amnion 1
2.      Kehamilan dizigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari 2 telur atau lebih yang telah  dibuahi. Kehamilan ini disebut juga kehamilan fraternal, heterolog atau biovular.
Partofisiologi
Matangnya dua telur atau lebih folikel de graaf atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam 1 folikel yang masing- masing dibuahi oleh sperma yang berbeda.

Ciri- ciri
a.       Jenis kelamin bisa sama atau berbeda
b.      Rupa mirip seperti kakak adik
c.       Golongan darah berbeda
d.      Cap tangan dan kaki tidak sama
e.       Biasanya (sering) plasenta 2, korion 2,amnion 2
Kejadian kehamilan ganda
1.      Superfekundasi
Terjadinya kehamilan 2 telur dengan ovulasi yang bersamaan, tetapi konsepsi terjadi pada waktu hamper bersamaan melalui hubungan seks yang berdekatan waktunya.
2.      Superfetasi
Kehamilan kedua terjadi beberapa minggu sampai beberapa bulan setelah kehamilan pertama.

Diagnosa kehamilan ganda
1.      Anamnesis
Ø  Riwayat gemeli dalam keluarga
Ø  Kehamilan sekarang lebih besar dari sebelumnya
Ø  Pergerakan lebih banyak
Ø  Keluhan subyektif bertambah: mual muntah berlebih, perasaan berat, sesak nafas edema dll.
2.      Pemeriksaan fisik
Ø  Besarnya uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan
Ø  Uterus cepat membesar pada pemeriksaan berulang
Ø  Penambahan BB menyolok (bukan karena obesitas/edema)
Ø  Teraba banyak bagian kecil
Ø  Teraba 2 ballotement
Ø  Teraba 2 bagian besar yang berdekatan
3.      Diagnosis pasti
a.       Pemeriksaan luar
Ø  Teraba 2 kepala, 2 bokong, 1 atau 2 punggung
Ø  Terdengar 2 DJJ yang berjauhan dan frekuensinya berbeda
b.      USG
Ø  Nampak 2 janin atau dua denyut jantung yang berdenyut  yang telah dapat ditentukan pada Trimester 1
c.       Rontgen foto abdomen
Ø  Tampak gambaran 2 janin