Kanker serviks
Kanker
serviks adalah penyakit kanker yang
terjadi pada daerah leher rahim. Yaitu daerah pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke arah rahim. Letaknya antara rahim (uterus) dengan
liang senggama wanita (vagina).Berawal terjadi pada leher rahim, apabila telah
memasuki tahap lanjut, kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain di seluruh
tubuh penderita.
Apa
penyebabnya?????
Ø kanker serviks disebabkan oleh virus HPV
(Human Papilloma Virus). Virus ini memiliki lebih dari 100
tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap
dengan sendirinya. Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker serviks dan paling
fatal.Akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan 18.
Ø Selain itu Kanker Serviks disebabkan oleh virus HPV, sel-sel
abnormal pada leher rahim juga bisa tumbuh akibat paparan radiasi atau pencemaran bahan kimia yang
terjadi dalam jangka waktu cukup lama.
Ø para peneliti telah mengenali sejumlah faktor lain yang
penting bagi penyebab kanker serviks. Di antaranya adalah indikator dari
aktivitas seksual, termasuk jumlah jumlah pasangan seksual, umur saat melakukan
seksual pertama kali, berapa kali sudah hamil, dan sejarah penyakit menular
seksual.
Ø Faktor-faktor
penyebab lain yang dikenali termasuk merokok, terpapar pada diethylstilbestrol
sewaktu ibu Anda mengandung Anda, dan terifeksi human immunodeficiency virus
(HIV). Akhirnya, pihak yang beresiko terpapar penyakit kanker serviks adalah
perempuan yang sudah aktif secara seksual dan berusia lanjut.
bahwa kanker
serviks (kanker leher rahim) adalah kanker penyebab kematian terbanyak pada
wanita Indonesia dan diperkirakan terjadi 200.000 kasus baru di dunia setiap
tahun (Report of WHO Consultation, 2002). Sekitar 99.7% kanker leher
rahim disebabkan oleh infeksi HPV.
Lalu apa gejala kanker
serviks ?
gejala yang
perlu diwaspadai antara lain:
- Pendarahan
tidak normal, yang bisa berupa pendarahan sesudah berhubungan intim,
pendarahan abnormal di luar waktu haid, dan pendarahan sesudah menopause
- Keluar
cairan berwarna kekuningan dan berbau dari vagina
- Sakit atau
nyeri pada pinggul dan kaki
Penularannya kanker serviks
Penularan
virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama yang dilakukan dengan
berganti-ganti pasangan. Penularan virus ini dengan cara
Ø transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke genital,
maupun secara manual ke genital.
Oleh karena
itu penggunaan kondom saat melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh
mencegah penularan virus HPV. Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus
ini bisa berpindah melalui sentuhan kulit
upaya
pencegahannya pun sangat mungkin dilakukan. Yaitu dengan cara :
§ tidak
berhubungan intim dengan pasangan yang berganti-ganti
§ rajin
melakukan pap smear setiap dua tahun sekali bagi yang sudah aktif secara
seksual
§ dan
melakukan vaksinasi HPV bagi yang belum pernah melakukan kontak secara seksual
§ dan
tentunya memelihara kesehatan tubuh
Cara Mendeteksi Kanker
Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan
pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama
Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani
yang menemukan metode ini yaitu George N. Papanicolaou. Namun, ada juga
berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker
serviks seperti berikut:
Ø
IVA
IVA yaitu
singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan
mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati
apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan
warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan
di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk
deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurigakan, maka metode deteksi
lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.
Ø
Pap smear
Metode tes Pap
smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil
sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel
tersebut akan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada
infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara
teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker
serviks.
Ø
Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian
dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh
bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan
tepat.
Ø
Kolposkopi
Jika semua
hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan,
prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi
lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk
menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau
leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil
jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera
dimulai.